Minggu, 02 Mei 2010

Kalak Karo Zaman Sinuria


Perlanja Sira

Di zaman dulu karena letak tanah Karo di dataran tinggi yang jauh dari
pantai Timur dan pantai barat Sumatera, sangatlah susah untuk
mendapatkan garam yang merupakan kebutuhan penting. Dalam banyak cerita
tradisi lisan Karo, perlanja sira banyak di sebut-sebut. Profesi ini
harus membawa garam dengan memikul dari kampung2 melayu di pesisir
timur sumatera (sekitar hamparan perak dan deli tua) , berjalan
melewati hutan lebat di bukit barisan mengahadapi resiko diserang
binatang buas dan di rampok (karena garam adalah barang mewah saat
itu). Untuk mencapai tanah Karo melalui jalan di lereng bukit barisan
biasanya makan waktu 4 hari jalan kaki. Cerita perlanja sira biasanya
diajarkan sebagai pengajaran akan kebijakan, kegigihan, kesabaran,
sopan santun dan tolong menolong. (Profesi ini sudah punah sejak tahun
1940an karena Belanda membangun jalan yang bisa dilalui oleh moda
transportasi tradisional dan modern dan semakin berkembangnya
transportasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar