Minggu, 02 Mei 2010

Kisah Manuk Si Gurda-Gurdi/Gundala-Gundala


Seni pertunjukan Topeng dalam Masyarakat Karo Sudah lama dikenal, hal ini di tunjukkan dalam Kisah “Manuk Sigurda-Gurdi” atau ada juga yang menyebutnya dengan Gundala-gundala. Cerita kali ini ada dua versi yang berbeda yang saya dapatkan, saya sendiri belum mendapatkan sumber yang resmi tentang ini, jika nanti saya dapatkan akan dilakukan update kembali untuk cerita ini.

Cerita yang pertama tentang Gurda-Gurdi

Dimana dalam cerita ini diceritakan tentang, sebuah kerajaan yang ada di Tanah Karo. yang Dipimpin Oleh seorang raja dan di dampingi seorang permaisuri raja. Keluarga ini sangat bahagia sekali dengan kehadiran seorang Putri yang sangat cantik. Panglima raja yang gagah berani tetap setia menjaga keluarga ini.

Seekor Manuk Sigurda-Gurdi (Burung Enggang) menambah nuansa keceriaan keluarga Raja, dengan Ekor yang panjang yang menarik perhatian semua orang.

Karena keanggunan Manuk Sigurda-Gurdi terbersit keinginan sang Putri Raja untuk dapat membelai Sang Burung. Dan meminta kepada raja dan Permaisuri untuk membuat satu pesta yang besar dan mengajak burung untuk menari bersama Dengan diiringi Musik.

Sang raja dan Permaisuri mengabulkan permintaan sang putri, memanggil semua masyarakat untuk berpesta bersama sesuai dengan permintaan Sang putri.

Dalam kemeriahan pesta ada satu hal yang menjadi Pantangan bagi Manuk Sigurda Gurdi dimana Ekor yang panjang janganlah disentuh yang akan mengakibatkan kemarahan bagi Manuk Sigurda-Gurdi. Semua orang tidak tau tentang pantangan bagi Manuk Sigurda-Gurdi, hanya raja dan Permaisuri yang mengetahuinya.

Semua bersorak menari bersama menikmati irama musik, Keinginan Putri untuk memegang ekor Manuk Sigurda Gurdi dilakukannya. Sang Putripun Memegang Ekor Manuk Sigurda-gurdi, kemarahan Manuk Sigurda Gurdi Membuat pesta menjadi Kacau, Sang Putri Dikejar oleh Manuk Sigurda-Gurdi, seakan ingin membunuhnya. Putri berlari mendekati sang raja dan Pemainsuri serta berlindung dibelakang mereka.

Sang Panglima dengan kesigapan dan kegagahannya tetap berusaha melindungi keluarga raja dari serangan Manuk Sigurda-Gurdi. Manuk Sigurda-Gurdi menyerang dan Panglima tetap bertahan melindungi keluarga raja. yang akhirnya Panglima berhasil mengalahkan Manuk Sigurda-Gurdi.
(sumber: Edhie Surbakti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar